• Beranda
  • Penyakit
  • Mengenal PrEP, Obat Pencegahan HIV bagi Kelompok yang Berisiko

Mengenal PrEP, Obat Pencegahan HIV bagi Kelompok yang Berisiko

Mengenal PrEP, Obat Pencegahan HIV bagi Kelompok yang Berisiko
Credit: Freepik

Bagikan :


Virus HIV (Human Immunodefficiency Virus) dapat berkembang dalam jangka waktu yang cukup lama pada tubuh manusia. Meski tidak menunjukkan gejala, seseorang yang terinfeksi HIV tetap dapat menularkan virus HIV pada orang lain. 

Apabila Anda merasa telah terpapar virus HIV, perlu segera memeriksakan diri ke dokter atau pelayanan kesehatan untuk mendapatkan obat PrEP yang berfungsi meminimalisir perkembangan virus HIV.

 

Apa Itu Obat PrEP HIV?

Virus HIV bekerja dengan menyerang sistem kekebalan manusia. Jika tidak diobati, virus HIV dapat berkembang menjadi AIDS yang melemahkan tubuh manusia sehingga seseorang rentan mengalami infeksi. Karena hingga kini belum ditemukan obat untuk mengatasi HIV maka pencegahan HIV masih menjadi cara utama menekan penyebaran virus di masyarakat. 

Pada beberapa kasus darurat, seseorang yang terpapar virus HIV dianjurkan minum obat PrEP untuk mencegah perkembangan virus HIV. Obat PrEP (Pre-exposure prophylaxis) adalah obat yang berfungsi mencegah penularan infeksi bagi orang yang berisiko tinggi tertular HIV, baik dari kegiatan seks bebas maupun penggunaan jarum suntik bergantian.

Dilansir dari CDC, obat PrEP terdiri dari dua jenis obat HIV yaitu tenofovir dan emtricitabine. Obat PrEP dapat berbentuk suntikan atau pil. Untuk saat ini ada dua jenis pil yang disetujui sebagai obat PrEP, yaitu: 

  • Truvada, diberikan pada orang yang berisiko terkena HIV melalui penggunaan jarum suntik
  • Descovy, diberikan pada orang yang berisiko terkena HIV melalui hubungan seks. Menurut FDA, obat ini hanya dianjurkan untuk pria atau transgender perempuan

Sedangkan di Indonesia, kombinasi 2 obat ARV yang biasa digunakan adalah tenofovir dan emtricitabine.

 

Baca Juga: Jangan Salah Kaprah, Kegiatan Ini Tidak Dapat Menularkan HIV

 

Siapa Saja yang Bisa Menggunakan Obat PrEP?

Obat PrEP tidak bisa diberikan pada sembarang orang. Obat pencegahan HIV ini diberikan kepada orang yang tidak mengidap HIV namun memiliki risiko tinggi tertular. Dilansir dari Planned Parenthood, orang yang berisiko tinggi tertular HIV dan membutuhkan obat PrEP antara lain:

  • Tidak menggunakan kondom saat berhubungan seksual
  • Berhubungan seksual dengan pasangan yang mengidap HIV
  • Memiliki pasangan seksual yang berisiko tinggi tertular HIV (karena seks bebas atau menggunakan narkoba suntik)
  • Melakukan seks anal atau vaginal dengan berganti-ganti pasangan dan tanpa kondom
  • Memiliki penyakit menular seksual 
  • Tenaga kesehatan yang menangani pasien HIV

Selain kelompok di atas, ibu hamil, perempuan yang mencoba hamil dan ibu menyusui juga dianjurkan menggunakan obat PrEP untuk melindungi diri dan janin dari infeksi HIV. Obat PrEP juga bisa diberikan pada orang dewasa tanpa HIV yang memiliki berat badan minimal 35 kg. 

Baca Juga: Mengenal Pengobatan HIV dan AIDS

 

Bagaimana Cara Menggunakan Obat PrEP?

Sebelum menggunakan obat PrEP, Anda perlu melakukan pemeriksaan kesehatan dan tes HIV. Jika menurut dokter Anda bisa mendapat obat PrEP, maka dokter akan meresepkan obat-obatan tersebut.

Ada 3 cara penggunaan obat PrEP untuk mencegah HIV, yaitu:

  • Pil yang diminum setiap hari selama min 20 hari
  • Suntikan yang diberikan setiap 2 bulan sekali, yaitu 2 suntikan di saat awal dengan jarak 1 bulan. Kemudian 1 suntikan setiap bulan di bulan berikutnya
  • PrEP on demand, yaitu Anda dianjurkan minum pil hanya ketika Anda berisiko terpapar HIV

Agar obat dapat bekerja efektif, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter mengenai dosis dan aturan minum yang sesuai dengan kondisi Anda.

PrEP adalah obat yang minim risiko sehingga aman untuk dikonsumsi dalam jangka panjang. Beberapa efek samping yang paling sering muncul di antaranya muntah, kehilangan nafsu makan, dan sakit kepala. Namun pada beberapa orang obat PrEP tidak menimbulkan efek samping sama sekali.

Sampai saat ini pencegahan utama HIV adalah dengan menjaga perilaku dari kegiatan yang berisiko menularkan HIV. Jika Anda mengalami kondisi darurat terpapar HIV sebaiknya segera konsultasikan ke dokter agar dapat dilakukan pencegahan lebih lanjut.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 08:10